Pages

Senin, 04 Juli 2011

The Road

  بسم الله الرحمن الرحيم                                           
In the name of Allah The Most Gracious The Most Merciful


Banyak hikmah yang kuambil dari sebuah film berjudul the road, film itu mengisahkan tentang seorang ayah dan anak yang berusaha bertahan hidup akibat kejadian besar yang menimpa dunia, yang mereka katakan sebagai the end of world. Dimana krisis pangan terjadi, perang dimana-mana, kriminalitas, bahkan sampai kanibalisme akibat sulitnya mendapatkan makanan. Ntah bagaimana setting film itu dibuat.. dibuatnya sepanjang jalan menuju selatan (dimana itu merupakan tujuan perjalanan panjang mereka), penuh dengan barang-barang berharga yang hancur berantakan. Kendaraan seperti mobil, bus, truk berserakan dimana-mana.. terlihat seperti tak ada harganya lagi. Yang paling berharga bagi semua manusia yang tersisa hanyalah makanan, dan tempat untuk beristirahat yang hangat. Aku tidak akan panjang  lebar menceritakan isi dari film tersebut, tujuanku menonton bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau pun menjadikannya hiburan saja. Tapi juga berusaha mengambil hikmah yang banyak dari film tersebut.

Pelajaran yang berharga yang aku dapat dari film tersebut adalah bahwa hidup itu seperti apa yang tergambar di film tersebut, ialah sebuah perjalanan panjang yang nampaknya kita sendiri pun tak tahu dimana ujungnya. Yang kita tahu ialah terus berjalan dan berjalan, melakukan dengan langkah sebaik mungkin dan akan selalu kita temukan kejutan-kejutan kecil yang mewarnai perjalanan kita. Kita tidak pernah tau ada apa di depan, atau di balik bukit, atau di seberang danau atau di balik pohon, yang kita tahu ialah menghadapi apapun itu, siaga, berdo’a, sambil terus berjalan  kearah tujuan kita. Tujuan sangat penting dalam sebuah perjalanan, sangaaat penting. Tanpa tujuan yang jelas, kita dapat memastikan kapan kita akan berhenti berjalan dan menyerah begitu saja terhadap keadaan, tidak ada penyemangat atau harapan yang akan membuat kita mampu menghadapi apa pun di depan kita. Kita hanya akan mampu melihat bahwa jalan di depan kosong, bukan ada apa dibalik jalan yang kosong di depan.

Pelajaran yang penting juga demi mencapai tujuan, kita tak boleh nyaman dengan sebuah keadaan, keadaan yang enak dan nyaman hanya boleh dianggap sebagai bonus saja.. tak boleh berlama-lama kita berdiam disana, karena bagaimana pun kita hanya boleh menghabiskan waktu di tempat tujuan kita saja. Tempat yang lain yang berada dalam perjalanan kita hanya akan menjadi perangkap bila kita terus berlama-lama disana.. seletah menikmatinya sebentar, segera beberes, dan keluar dari keadaan nyaman tersebut. Karena tujuan kita menyediakan waktu yang kekal untuk mengecap kebahagiaan, kenyamanan dan kenikmatan.

Tidak selalu duka yang kita temukan dalam sebuah perjalanan, walau sekeras apa pun rintangan yang menghadang, seganas apa pun badai yang menerjang, kadang selipan-selipan bahagia dan tawa harus sesekali kita nikmati, itu akan membuat rasa sakit sedikit terobati dan menambah kembali sisa-sisa semangat kita. Ketahuilah bahwa inilah paket dari sebuah perjalanan yang sudah Allah rancang untuk kita. Semuanya harus dilewati saat itu pahit dan dinikmati saat itu manis.



Ketika sebuah kejutan besar datang, yang mempompa jantung lebih cepat 100x lipat, janganlah kita sampai masuk ke jurang perasaan, segera kuasai keadaan. boleh kita sedih dan merasa takut, tapi jangan sampai hati kita menjerit, dan tenggelam pada emosi kita. Segala yang terjadi dari luar, bisa kita sikapi HANYA JIKA HATI KITA TETAP TENANG. Hasilnya akan bergantung pada sikap apa yag kita ambil untuk menghadapi masalah tersebut. Percayalah semuanya pasti sesuai dengan kesanggupan kita.

Tak ada sejatinya tempat kita benar-benar bergantung, kecuali kepada Allah, Tuhan sekalian alam. Teman, sahabat, saudara, bahkan keluarga kita hanya sementara menemani kita mengarungi jalan yang sangat panjang.. kita harus selalu siap kapan pun mereka pergi meninggalkan kita, toh sejatinya mereka hanya merupakan titipan, yang kapan pun Sang Pemilik inginkan, dengan kehendakNya akan kembali kepadaNya, tiada ada yang dapat menahanNya. jangan lah berharap mereka selamanya akan bersama kita, cepat atau lambat kita tetap  akan melalui perjalanan seorang diri. Tanpa bergantung kepada sesuatu yang abadi, kita akan merasa kesepian dan tak sanggup penempuh perjalanan seorang diri, ketahuilah bahwa ini pun merupakan sekenario yang sudah dirancangNya menuju tujuan besar kita.

Sebesar apapun masalah yang menghampiri kita, ketahuilah ini akan terjadi hanya sampai kita mati. Ya..hanya sampai kita mati. Justru bukan kan kematian itu sendiri jembatan terakhir menuju tempat tujuan kita? Kematian bukanlah suatu hal yang menakutkan, justru kematian itu lah yang harus dipersiapkan. Semua yang kita hadapi dari perjalanan kita, merupakan cara kita untuk memperoleh bekal untuk sampai pada tujuan akhir kita..

Modalnya adalah api di dalam dirimu, yaitu semangat yang hanya dirimu lah yang bisa membuatnya agar tetap menyala, atau menjaganya biar pun ia redup. Asal jangan mati.

Semoga akan banyak hikmah yang dapat kita temukan pada film-film selanjutnya, atau pada buku-buku berikutnya atau bahkan dalam setiap langkah di perjalanan kita untuk bisa kita pelajari dan amalkan hingga kita sampai pada tujuan akhir kita..

SUKSES dan
Semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar

komen dari anda akan sangat membantu proses pembelajaran saya :)